Kamis, 14 Mei 2020

Dear diary #3 Dua puluh dua

Halo, akhirnya sekarang aku menyapamu
Bukankah aku sangat terlambat?
Pada akhirnya, aku tiba-tiba mendatangimu
Dan inilah kita, kita saling bertemu

Aku hanya berharap kamu tetap bersinar seperti dirimu
Aku menggambarmu dengan senyumanku
Ada begitu banyak yang ku harapkan
Namun kadang-kadang, aku tertutupi bayangan
Dan aku tak bisa membantu hatiku yang merasa sedih

Kamu tidak harus dibuat-buat, kamu tidak perlu cemas
Tak apa-apa untuk berhenti sejenak
Aku akan selalu berada di sisimu
Sekali lagi hari ini, aku berbisik pada diriku yang berusia dua puluh dua

Aku harap kamu memiliki tidur tanpa mimpi
Aku harap kamu akan menutup matamu dengan damai
Ada banyak hal yang ingin aku lakukan
Ada banyak hal yang ingin aku gambar
Namun aku tak punya cukup banyak cat
Ketahuilah bahwa ini adalah diriku

Bolehkah aku memiliki malam yang nyaman yang hanya dipenuhi dengan pikiranku
Dimanakah aku harus menempatkan kecemasan ini? 
Berapa banyak yang harus aku ambil?

Aku tahu tak ada yang namanya "bagaimana jika"
Untuk hal-hal di masa lalu
(tetapi ketika kita bertemu lagi)
Aku hanya akan mendengarkan diriku saja
Sekali lagi hari ini, aku berbisik pada diriku yang berusia dua puluh dua

Dear diary #2 Satu sisi

Aku tidak bisa merelakanmu tapi aku juga tidak ingin mengganggumu. Terlebih aku, kamu seperti dua sisi yang entah bagaimana sepertinya tidak ditakdirkan untuk terhubung satu sama lain. Namun, mengapa kamu di hatiku seperti tidak bisa lepas, tidak mau pergi, selalu jadi yg dipikirkan hingga rasanya jika bukan kamu, aku tidak mau.
Aku, kamu....memangnya apa yg terjadi? Bahkan tidak ada kata 'kita'. Namun mengapa harapanku selalu padamu.


Seseorang mengatakan padaku bahwa cinta satu sisi seperti kau membangun rumahmu sendiri dan lalu juga meruntuhkannya sendiri. Ini benar-benar melelahkan.


Ingat saja aku. Entah aku membangun rumahku sendiri atau tidak.
Aku akan disana bekerja keras membangun rumah dan meruntuhkannya sendiri.
Jika kau kebetulan memikirkan aku dan bertanya-tanya rumah macam apa itu.
Jika kau penasaran, berbaliklah dan lihat aku.